Langsung ke konten utama

Scandinavia

Beberapa minggu lalu saya menyimak diskusi grup Insan Bahagia. Grup yang isinya teman-teman yang positive, penuh ambisi dalam meraih mimpi, dan pantang menyerah dengan cita-cita mereka. Pada saat itu mentor kita sedang membahas tentang "Kenapa kuliah di Scandinavia?? "
Berikut ulasannya.
By: Kanda Luthfi Nur Rosyidi

1.      Bisa belajar dan menuntut ilmu dengan efesien tanpa kehilangan kualitas hidup.
PhD di Denmark (dan negara Skandinavia lain mestinya) bisa ditemppuh hanya dalam waktu 3 tahun. tapi dalam tiga tahun itupun tidak berarti mengurangi kualitas. karena kita benar-benar disupervise dan ada target publikasi 4 paper yang harus publish di jurnal. mereka intinya ingin efisien. Hal ini juga berlaku dalam kuliah master. Denmark (dan negara Nordic pada umumnya) terkenal dengan work-life balance. kerja ndak lama tapi efektif. makanya selalu ada di peringkat tertinggi negara paling bahagia sedunia.
2.       Bahasa inggris adalah bukan bahasa resmi.
Meskipun di universitas semua pakai bahasa inggris, mereka tidak mempersyaratkan kemampuan bahasa seketat negara eropa lain atau apalagi USA dan Aussie.
3.       PhD student terhitung sebagai kerja.
Karena di Denmark PhD student sebenarnya terhitung sebagai kerja, sehingga dibayar, maka asal kita bisa diterima sebagai peneiti, tanpa beasiswa pun, kita akan dengan nyaman bisa hidup tenang dan meneliti. Sedangkan untuk master pun begitu, kuliah master disini gratis, bahkan mahaisiswa mendapatkan uang saku yang cukup untuk hidup. Berlaku khusus untuk warga uni eropa, dari negara manapun. Sedangkan dari luar uni eropa, harus membayar sejumlah tertentu, tapi masih jauh dibawah tuition fee kuliah di tiga negara yang tak sebut (Inggris, Aussie, dan USA) bahkan negara eropa lain.
4.       Univ di Denmark lebih mudah memerima mahasiswa Internasional dengan beasiswa.
Bagi PhD kalau datang sudah bawa beasiswa akan jauh lebih mudah lagi. karena status kita akan jadi Guest PhD student. kita bayar sebagian fasilitas kantor untuk penelitian kita (yang mana tidak sebesar di Inggris, Aussie, apalgi USA) dan untuk supervisor yang membimbing kita, dan dengan senang hati mereka akan menerima kita. karena pada dasaranya mereka mendapatkan pegawai tanpa membayar, malah bisa membantu pengeluaran mereka.
5.       Bagi Denmark, pendidikan adalah layanan sosial mereka pada penduduknya.
Pendidikan tidak diperlakukan sebagai sebagai komoditas. Isu mengenai pendidikan sebagai komoditas ini santer sekali di tiga negara yang saya sebut tadi. terutama yang tetangga kita. karena tidak memandang pendidikan sebagai komoditas, universitas denmark juga tidak pernah promosi. mana ada pameran pendidikan Denmark di negara kita misalnya. boro-boro promosi, agen pendidikan aja mereka juga ndak pake.
Alhasil, pendidikan di Denmark tidak terlalu dikenal diluar Uni Eropa. tapi mengenai kulitas dan peringkat universitas, silahkan dilihat di lembaga-lembaga pemeringkat. mengenai kulitas pendidikan, silahkan dilihat peringkat negara dengan pendidikan paling baik

Selain itu, enaknya kuliah di Denmark, Bahasa Inggris adalah bahasa resmi pengantar pendidikan jadi  semua orang harus berbahasa inggris di kampus. hampir semua orang denmark bisa bahasa inggris. apalagi yang muda tapi karena ini adalah bahasa kedua mereka, mereka ngomong bahasa inggris lebih pelan dengan artikulasi yang lebih jelas. Jangan peduli skor TOEFL berapa segera buka website UCPH, Arhuus, DTU, Roskilde, CBS dll. Apply Now!! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan dari Bojonegoro ke Kampung Inggris (Via Babat)

sumber:google                Perjalanan dari Bojonegoro ke Kampung Inggris Pare dimulai pukul 10.30, aku berangkat dari rumahku, Desa Kalitidu. Tepat pukul 11.00 aku sampai di Terminal Bojonegoro via angkot. Sebenernya udah terlalu siang dan aku berangkat sendiri dari rumah dengan membawa satu koper dan satu ransel. Ini kali pertama aku pergi ke kota Kediri. Dari dulu pengen banget ngisi waktu libur ke pare, pengen ngerasain gimana belajar bahasa disini. Tapi setiap liburan malah isinya jualan dipasar, kelas enterpreneurship by Mom Hehe.. Balik lagi ke terminal Bojonegoro, dari situ aku naik bus jurusan Babat. Sebelumnya aku udah googling gimana cara nyampe ke Pare dari Bojonegoro dan alhamdulillah dapet pencerahan dari blog.... kuikuti aja petunjuknya. Ongkos bus Bojonegoro-Babat 8.000.  Just info  aja busnya lumayan nyaman buat kalian yang belum pernah naik bus jurusan Surabaya. Sampai di Babat aku langsung disambut dengan babak-bapak tukang angkot. Si bapak nawarin ak

Pengalaman Rekrutmen PCPM Bank Indonesia

Hallo jobseekers, entah siapa yang baca, tapi ini aku tulis berdasarkan pengalaman yang udah aku jalanin 3 tahun terakhir khususnya waktu apply Rekrutmen Bank Indonesia jalur PCPM. WOW Kedengarannya keren sih ya kenapa berani nge- apply di rekrutmen warbiasah macam PCPM ini. Karena…. “namanya juga usaha”. Beberapa temen kasih motivasi, beberapa temen bilang “wah aku mah ga berani”. Tapi let’s check this out. Jadi, BI ini hampir tiap tahun, kalo aku amatin tiap akhir tahun sekitar bulan September selalu buka rekrutmen jalur PCPM. Apa itu PCPM? Jadi PCPM yang merupakan singkatan dari Pendidikan Calon Pegawai Muda ini merupakan salah satu jalur penerimaan pegawai yang dipersiapkan untuk menjadi pimpinan di Bank Indonesia. Melalui jalur PCPM, mereka yang terjaring dipersiapkan menjadi calon-calon pemimpin masa depan Bank Indonesia. Oke kita lanjut ke cerita detailnya berdasarkan pengalaman eike. Pertama daftar PCPM BI adalah waktu aku baru aja dapet SKL (Surat Keterangan

Resolusi

Ga kerasa banget udah tahun 2018. Satu tahun yang super wonderful  terlewatkan mostly dengan pekerjaan dan focus on my family. Beberapa kali ada niatan untuk meninggalkan pekerjaan, namun entah mengapa kuurungkan niatku. Makin kesini aku semakin mencintai pekerjaanku, Alhamdulillah. Di satu sisi karena cinta pekerjaan, disisi lain pekerjaan ini adalah alasan supaya aku bisa tetap tinggal di Bojonegoro menjaga kedua orang tua. Tak sedikit kawan yang bertanya mengenai lowongan pekerjaan di tempatku bekerja karena ingin dekat dengan orang tua. Sedikit teguran kepada diri sendiri untuk selalu bersyukur bisa dapetin kerjaan ini. Kalo kata temenku “ urip iku sawang sinawang ”, kadang kita melihat orang lain lebih beruntung dari kita padahal realitanya bisa jadi tidak demikian. Aku sering berpikir tentang teman-teman yang  bekerja di perusahaan yang bagus di kota besar akan bisa explore ilmu lebih banyak dan semuanya serba keren, namun siapa sangka beberapa dari mereka tidak merasa demikian