Langsung ke konten utama

Dream

Impian adalah suatu hal yang memotivasi hidup. Cita-cita adalah impian yang harus terus diperjuangkan
      
Masa remaja penuh mimpi perlahan semakin menjauh karena usia. Di usia 23 tahun, seseorang pada umumnya sudah memikirkan banyak hal. Usia yang cukup matang lah untuk mikirin entah itu capaian karir, jodoh, dan tentunya perbaikan diri dengan meningkatkan kualitas ibadah. Orang  mulai merasakan bahwa sehari 24 jam itu sebentar banget,  gak cukup untuk melakukan banyak hal, kadang udah kerja tanpa istirahat tapi masih tetep ninggal pe-er. 
Ketika keinginan, mimpi, dan cita-cita selama 23 tahun belum banyak yang terwujud, rasanya ingin do something yang bisa ngebuat semuanya cepat terwujud. Impian yang tertata rapi kadang harus direlakan skip satu per satu demi menjalankan satu dan lain hal yang sifatnya udah didepan mata dan “harus dijalani yang ini dulu, ntar kalau udah selesai baru deh kembali ke mimpi dan harapan”.
Cita-cita. Sesuatu yang terus-menerus menghantui pikiran. Gabungan antara ambisi, impian, dan keinginan untuk hidup lebih baik. Waktu jaman sekolah dan kuliah cita-cita, rencana jangka pendek, rencana jangka panjang, semuanya tertata rapi seakan akan kita bisa melakukan semuanya. Tetapi ketika realitas berbicara semuanya memang pada praktiknya selalu berbeda dengan teori yang ada. Gak semua orang yang menjalani hidupnya dengan teratur dan tertata akan dengan mudah mendapatkan apa yang paling diimpikan. Tapi memang jalan yang ada selalu berliku untuk setiap manusia. Orang yang istiqomah dan bekerja keras saja jalannya masih belok-belok, gimana yang santai dengan cita-cita yang berkececeran? Pastinya bakal lebih complicated dong.
Tapi semua itu udah ada jalannya masing-masing, udah ada waktunya masing-masing, jadi emang yang tahu hanya Allah, hak prerogatifnya Allah mau ngatur kayak bagaimana. So, Keep fighting guys, yang namanya rejeki, jodoh, dan mati itu udah ada yang ngatur. Tinggal pinter-pinternya kita buat ngatur urusan-urusan kita sendiri di dunia. Bekerja layaknya kita akan hidup selamanya. Beribadah layaknya kita akan mati dengan segera. Upayakan bekerja itu adalah selingan untuk menunggu waktu sholat, tapi juga tidak mengurangi kualitas kerjaan kita. Selamat dan Semangat bekerja!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan dari Bojonegoro ke Kampung Inggris (Via Babat)

sumber:google                Perjalanan dari Bojonegoro ke Kampung Inggris Pare dimulai pukul 10.30, aku berangkat dari rumahku, Desa Kalitidu. Tepat pukul 11.00 aku sampai di Terminal Bojonegoro via angkot. Sebenernya udah terlalu siang dan aku berangkat sendiri dari rumah dengan membawa satu koper dan satu ransel. Ini kali pertama aku pergi ke kota Kediri. Dari dulu pengen banget ngisi waktu libur ke pare, pengen ngerasain gimana belajar bahasa disini. Tapi setiap liburan malah isinya jualan dipasar, kelas enterpreneurship by Mom Hehe.. Balik lagi ke terminal Bojonegoro, dari situ aku naik bus jurusan Babat. Sebelumnya aku udah googling gimana cara nyampe ke Pare dari Bojonegoro dan alhamdulillah dapet pencerahan dari blog.... kuikuti aja petunjuknya. Ongkos bus Bojonegoro-Babat 8.000.  Just info  aja busnya lumayan nyaman buat kalian yang belum pernah naik bus jurusan Surabaya. Sampai di Babat aku langsung disambut dengan babak-bapak tukang angkot. Si bapak nawarin ak

Pengalaman Rekrutmen PCPM Bank Indonesia

Hallo jobseekers, entah siapa yang baca, tapi ini aku tulis berdasarkan pengalaman yang udah aku jalanin 3 tahun terakhir khususnya waktu apply Rekrutmen Bank Indonesia jalur PCPM. WOW Kedengarannya keren sih ya kenapa berani nge- apply di rekrutmen warbiasah macam PCPM ini. Karena…. “namanya juga usaha”. Beberapa temen kasih motivasi, beberapa temen bilang “wah aku mah ga berani”. Tapi let’s check this out. Jadi, BI ini hampir tiap tahun, kalo aku amatin tiap akhir tahun sekitar bulan September selalu buka rekrutmen jalur PCPM. Apa itu PCPM? Jadi PCPM yang merupakan singkatan dari Pendidikan Calon Pegawai Muda ini merupakan salah satu jalur penerimaan pegawai yang dipersiapkan untuk menjadi pimpinan di Bank Indonesia. Melalui jalur PCPM, mereka yang terjaring dipersiapkan menjadi calon-calon pemimpin masa depan Bank Indonesia. Oke kita lanjut ke cerita detailnya berdasarkan pengalaman eike. Pertama daftar PCPM BI adalah waktu aku baru aja dapet SKL (Surat Keterangan

Resolusi

Ga kerasa banget udah tahun 2018. Satu tahun yang super wonderful  terlewatkan mostly dengan pekerjaan dan focus on my family. Beberapa kali ada niatan untuk meninggalkan pekerjaan, namun entah mengapa kuurungkan niatku. Makin kesini aku semakin mencintai pekerjaanku, Alhamdulillah. Di satu sisi karena cinta pekerjaan, disisi lain pekerjaan ini adalah alasan supaya aku bisa tetap tinggal di Bojonegoro menjaga kedua orang tua. Tak sedikit kawan yang bertanya mengenai lowongan pekerjaan di tempatku bekerja karena ingin dekat dengan orang tua. Sedikit teguran kepada diri sendiri untuk selalu bersyukur bisa dapetin kerjaan ini. Kalo kata temenku “ urip iku sawang sinawang ”, kadang kita melihat orang lain lebih beruntung dari kita padahal realitanya bisa jadi tidak demikian. Aku sering berpikir tentang teman-teman yang  bekerja di perusahaan yang bagus di kota besar akan bisa explore ilmu lebih banyak dan semuanya serba keren, namun siapa sangka beberapa dari mereka tidak merasa demikian