Langsung ke konten utama

Tantangan dan Kemudahan di Era Digital


Saat ini adalah saat dimana gadget merupakan kebutuhan primer. Ketika kita pergi ke sebuah restoran, bisa jadi kita melihat satu meja dipenuhi oleh satu keluarga namun mereka bukannya saling berbagi cerita dengan hangat namun sibuk dengan gadget. Situasi seperti ini kadang bisa dinilai positif jika kita tetap bisa saling menjalin komunikasi dengan keluarga dengan baik. Namun sebaiknya kita tetap memperhatikan dimana kita berada sehingga tidak lupa bersosialisasi dengan sekitar.
Merdeka di era digital adalah bagaimana kita bisa mengendalikkan dan mengontrol diri dari teknologi. Merdeka di era digital adalah membuat teknologi menjadi sarana kita berbagi kebaikan dan manfaat. Merdeka di era digital adalah bebas dari semua ancaman-ancaman di dunia digital. Ancaman itu bisa berupa hatespech , ketergantungan terhadap gadget dan medsos, dan kurang bisa memanfaatkan teknologi sesuai kebutuhan. Hal yang perlu kita perhatikan adalah bukan kita yang dikendallikan teknologi, tapi kita yang mengendalikannya. Bukan waktu kita yang termakan habis karena latah teknologi dan media sosial, tapi justru kita lah yang mengatur bagaimana media sosial ini bisa memberikan manfaat untuk kelangsungan hidup kita. Dengan adanya gadget dan media sosial sebisa mungkin tidak menyita waktu kita untuk bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
Salah satu manfaat gadget yang bisa langsung kita rasakan saat ini adalah segala sesuatu bisa kita lakukan dengan satu alat yaitu smartphone. Online shopping misalnya, kita tidak perlu keluar rumah untuk membeli perabotan, baju, makanan dll. Selain itu smartphone melalui media sosial  juga membantu kita mengenal banyak orang tanpa bertemu secara langsung dengan orang tersebut. Segala sesuatu bisa kita jalin melalui media sosial. Merupakan suatu pilihan bagi kita untuk sekedar mencari teman, berjualan, atau bahkan sekedar menyalurkan hobi. Kini smartphone bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan para pecinta motor yang biasa kita sebut Bikers. Kok bisa?

Hasil gambar untuk moladin
picture by : https://moladin.com/

Kini ada aplikasi bernama Moladin.com. Apa itu moladin? Moladin adalah aplikasi yang diperuntukkan bagi Bikers, di moladin kita bisa tanya tentang apapun yang berhubungan sama motor. Selain itu kita juga bisa mencari perlengkapan untuk berkendara yang pastinya lengkap banget. Ditambah lagi ada forum tanya jawab terkait motor yang bisa kita gunakan untuk diskusi dengan beberapa pecinta motor lainnya. Jika dilihat dari banyaknya fitur yang dimiliki, platform ini menyediakan beragam informasi menarik yang dibutuhkan oleh para pengguna sepedamotor di Indonesia. Bahkan kita juga bisa beli motor via moladin loh. Untuk bikers yang butuh informasi seputar jual-beli sepeda motor, Moladin ini telah bekerjasama dengan 40 dealer resmi sepeda motor di Jabodetabek dengan 21 brand motor yang bisa dipilih dan dibandingkan harga berikut spresifikasinya.

Nah untuk gimana cara akses aplikasinya? Untuk pengguna smartphone, aplikasi ini bisa diunduh di ponsel berbasis android. Selain itu, juga bisa diakses melalui websitenya di Moladin.com. Ingat motor, ingat moladin.com. Yuk check it out di websitenya →  https://moladin.com/

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan dari Bojonegoro ke Kampung Inggris (Via Babat)

sumber:google                Perjalanan dari Bojonegoro ke Kampung Inggris Pare dimulai pukul 10.30, aku berangkat dari rumahku, Desa Kalitidu. Tepat pukul 11.00 aku sampai di Terminal Bojonegoro via angkot. Sebenernya udah terlalu siang dan aku berangkat sendiri dari rumah dengan membawa satu koper dan satu ransel. Ini kali pertama aku pergi ke kota Kediri. Dari dulu pengen banget ngisi waktu libur ke pare, pengen ngerasain gimana belajar bahasa disini. Tapi setiap liburan malah isinya jualan dipasar, kelas enterpreneurship by Mom Hehe.. Balik lagi ke terminal Bojonegoro, dari situ aku naik bus jurusan Babat. Sebelumnya aku udah googling gimana cara nyampe ke Pare dari Bojonegoro dan alhamdulillah dapet pencerahan dari blog.... kuikuti aja petunjuknya. Ongkos bus Bojonegoro-Babat 8.000.  Just info  aja busnya lumayan nyaman buat kalian yang belum pernah naik bus jurusan Surabaya. Sampai di Babat aku langsung disambut dengan babak-bapak tukang angkot. Si bapak nawarin ak

Pengalaman Rekrutmen PCPM Bank Indonesia

Hallo jobseekers, entah siapa yang baca, tapi ini aku tulis berdasarkan pengalaman yang udah aku jalanin 3 tahun terakhir khususnya waktu apply Rekrutmen Bank Indonesia jalur PCPM. WOW Kedengarannya keren sih ya kenapa berani nge- apply di rekrutmen warbiasah macam PCPM ini. Karena…. “namanya juga usaha”. Beberapa temen kasih motivasi, beberapa temen bilang “wah aku mah ga berani”. Tapi let’s check this out. Jadi, BI ini hampir tiap tahun, kalo aku amatin tiap akhir tahun sekitar bulan September selalu buka rekrutmen jalur PCPM. Apa itu PCPM? Jadi PCPM yang merupakan singkatan dari Pendidikan Calon Pegawai Muda ini merupakan salah satu jalur penerimaan pegawai yang dipersiapkan untuk menjadi pimpinan di Bank Indonesia. Melalui jalur PCPM, mereka yang terjaring dipersiapkan menjadi calon-calon pemimpin masa depan Bank Indonesia. Oke kita lanjut ke cerita detailnya berdasarkan pengalaman eike. Pertama daftar PCPM BI adalah waktu aku baru aja dapet SKL (Surat Keterangan

Resolusi

Ga kerasa banget udah tahun 2018. Satu tahun yang super wonderful  terlewatkan mostly dengan pekerjaan dan focus on my family. Beberapa kali ada niatan untuk meninggalkan pekerjaan, namun entah mengapa kuurungkan niatku. Makin kesini aku semakin mencintai pekerjaanku, Alhamdulillah. Di satu sisi karena cinta pekerjaan, disisi lain pekerjaan ini adalah alasan supaya aku bisa tetap tinggal di Bojonegoro menjaga kedua orang tua. Tak sedikit kawan yang bertanya mengenai lowongan pekerjaan di tempatku bekerja karena ingin dekat dengan orang tua. Sedikit teguran kepada diri sendiri untuk selalu bersyukur bisa dapetin kerjaan ini. Kalo kata temenku “ urip iku sawang sinawang ”, kadang kita melihat orang lain lebih beruntung dari kita padahal realitanya bisa jadi tidak demikian. Aku sering berpikir tentang teman-teman yang  bekerja di perusahaan yang bagus di kota besar akan bisa explore ilmu lebih banyak dan semuanya serba keren, namun siapa sangka beberapa dari mereka tidak merasa demikian