Langsung ke konten utama

Self Talk

Semakin hari keinginan untuk mempelajari satu dan lain hal semakin kuat. Mungkin sifat kritis yang ada dalam diri saya telat muncul. Dulu waktu masih mahasiswa, belajar aja ogah-ogahan, sama sekali ga rajin. Kalaupun lagi rajin berarti deadline tugas udah mepet jadi segala macam kreativitas muncul saat itu juga. Tapi setelah lulus kenapa justru keinginan untuk mengetahui dan memahami sesuatu jadi semakin besar. Ingin belajar bahasa, mendalami ilmu akuntansi, belajar ilmu agama. Bahkan saya baru sadar kalau masih banyak buku menarik yang saya punya untuk dibaca.
Yang menjengkelkan adalah kenapa rasa ingin tahu ini datang terlambat. Ketika masih mahasiswa waktu, fasilitas, semuanya tersedia lengkap. Sedangkan sekarang, setiap baru buka buku, laptop dan bahan" untuk belajar udah kalah sama rasa lelah. Saya lihat lagi list goals yang sudah saya susun serapi mungkin. Bukannya tidak memungkinkan sih untuk mewujudkan goalsnya. Hanya butuh sedikit kekuatan untuk mengatur waktu, mengendalikan diri, menolak rasa lelah, dan membanting rasa malas (kenapa jadi alay).
Plus minus memang antara memilih gak kerja tapi fokus ke tujuan buat mengasah kemampuan bahasa dan belajar, atau memilih kerja tapi belajarnya keteteran.
Kesimpulannya, kenali diri sendiri apakah bisa ngerjain A,B,C,D dalam sati hari jadi secepat mungkin dan bisa tetep belajar, buat management waktu yang bisa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan dari Bojonegoro ke Kampung Inggris (Via Babat)

sumber:google                Perjalanan dari Bojonegoro ke Kampung Inggris Pare dimulai pukul 10.30, aku berangkat dari rumahku, Desa Kalitidu. Tepat pukul 11.00 aku sampai di Terminal Bojonegoro via angkot. Sebenernya udah terlalu siang dan aku berangkat sendiri dari rumah dengan membawa satu koper dan satu ransel. Ini kali pertama aku pergi ke kota Kediri. Dari dulu pengen banget ngisi waktu libur ke pare, pengen ngerasain gimana belajar bahasa disini. Tapi setiap liburan malah isinya jualan dipasar, kelas enterpreneurship by Mom Hehe.. Balik lagi ke terminal Bojonegoro, dari situ aku naik bus jurusan Babat. Sebelumnya aku udah googling gimana cara nyampe ke Pare dari Bojonegoro dan alhamdulillah dapet pencerahan dari blog.... kuikuti aja petunjuknya. Ongkos bus Bojonegoro-Babat 8.000.  Just info  aja busnya lumayan nyaman buat kalian yang belum pernah naik bus jurusan Surabaya. Sampai di Babat aku langsung disambut dengan babak-bapak tukang angkot. Si bapak nawarin ak

Pengalaman Rekrutmen PCPM Bank Indonesia

Hallo jobseekers, entah siapa yang baca, tapi ini aku tulis berdasarkan pengalaman yang udah aku jalanin 3 tahun terakhir khususnya waktu apply Rekrutmen Bank Indonesia jalur PCPM. WOW Kedengarannya keren sih ya kenapa berani nge- apply di rekrutmen warbiasah macam PCPM ini. Karena…. “namanya juga usaha”. Beberapa temen kasih motivasi, beberapa temen bilang “wah aku mah ga berani”. Tapi let’s check this out. Jadi, BI ini hampir tiap tahun, kalo aku amatin tiap akhir tahun sekitar bulan September selalu buka rekrutmen jalur PCPM. Apa itu PCPM? Jadi PCPM yang merupakan singkatan dari Pendidikan Calon Pegawai Muda ini merupakan salah satu jalur penerimaan pegawai yang dipersiapkan untuk menjadi pimpinan di Bank Indonesia. Melalui jalur PCPM, mereka yang terjaring dipersiapkan menjadi calon-calon pemimpin masa depan Bank Indonesia. Oke kita lanjut ke cerita detailnya berdasarkan pengalaman eike. Pertama daftar PCPM BI adalah waktu aku baru aja dapet SKL (Surat Keterangan

Resolusi

Ga kerasa banget udah tahun 2018. Satu tahun yang super wonderful  terlewatkan mostly dengan pekerjaan dan focus on my family. Beberapa kali ada niatan untuk meninggalkan pekerjaan, namun entah mengapa kuurungkan niatku. Makin kesini aku semakin mencintai pekerjaanku, Alhamdulillah. Di satu sisi karena cinta pekerjaan, disisi lain pekerjaan ini adalah alasan supaya aku bisa tetap tinggal di Bojonegoro menjaga kedua orang tua. Tak sedikit kawan yang bertanya mengenai lowongan pekerjaan di tempatku bekerja karena ingin dekat dengan orang tua. Sedikit teguran kepada diri sendiri untuk selalu bersyukur bisa dapetin kerjaan ini. Kalo kata temenku “ urip iku sawang sinawang ”, kadang kita melihat orang lain lebih beruntung dari kita padahal realitanya bisa jadi tidak demikian. Aku sering berpikir tentang teman-teman yang  bekerja di perusahaan yang bagus di kota besar akan bisa explore ilmu lebih banyak dan semuanya serba keren, namun siapa sangka beberapa dari mereka tidak merasa demikian