Sore tadi beberapa temen
di kantor lagi bicara soal sodaqoh versus peraturan pemerintah tentang parkir.
Sebenernya aku sendiri ga baca secara langsung sih peraturannya seperti apa.
Tapi salah satu temen menyebutkan kalau isi berita itu “kita ga perlu ngasih
ongkos parkir ke petugas walaupun alasan kita adalah untuk sodaqoh”.
Disini ada salah satu
temen yang sensitive dengan kata sodaqoh . “masa kita mau sodaqoh ga boleh?”
“kita kan pengen nolong orang itu soalnya kita tau background keluarganya dia
kayak gimana” maksudnya adalah dia tau kalo petugas ini kurang mampu. Jadi kita
boleh aja dong kasih mereka uang untuk parkir kalo niat kita untuk sodaqoh.
Jadi lihatnya dari niatnya bukan dari itu parkir liar atau bukan.
Tapi temenku yang lain
bilang “ini peraturan pemerintah, petugas itu udah digaji dengan sistem kontrak
bla bla bla”. Disini dia bahas tentang pungutan liar yang tidak diperbolehkan
oleh peraturan pemerintah. Dia sepakat karena sering dikenai biaya parkir oleh
beberapa petugas yang memakai seragam biru. Kendaraan lokal seharusnya tidak
perlu membayar ongkos parkir, kalopun dimintai ongkos kita berhak untuk
menolak.
Dinas Perhubungan
Kabupaten Bojonegoro mengimbau semua petugas parkir yang menjadi karyawan
Dishub Bojonegoro agar tidak melakukan pungutan liar. Hal ini dikarenakan,
sesuai aturan, Plat nomor Bojonegoro sudah dikenai biaya parkir dari Samsat.
Sehingga, tidak perlu lagi membayar parkir kendaraan.
Yang menarik adalah
disini ada dua hal yang berbeda yang mereka bicarakan yang satu mengenai apakah
halal atau haram kita kasih si petugas parkir ongkos parkir? Dan yang satu nya
membicarakan tentang kita ga perlu kasih mereka ongkos parkir walaupun
alasannya adalah sodaqoh itu pungutan liar.
Untuk sodaqoh menurutku
kita berhak ngasih ke siapapun yang kita anggap pantas menerima. Kita ga
perlu ngelihat apakah dia bener-bener membutuhkan atau tidak. Contoh
ketika kita ngelihat pengemis di jalan, kita ga perlu lihat dia dari atas ke
bawah kita telusuri dari mana dia datang dll. Soal apakah dia beneran
membutuhkan (kurang mampu) dan apakah sodaqoh kita akan digunakan untuk apapun
itu urusan dia dengan Tuhan. Tapi untuk case
ongkos parkir kita boleh nolak untuk kasih ongkos jika petugas memaksa dan
petugas itu merupakan pegawai kontrak dishub. Kalopun kita mau ngasih sodaqoh
ke petugas sebaiknya jangan di lokasi parkir karena itu juga untuk ngelindungi
si petugas biar ga kehilangan kerjaan. Soalnya kabarnya kalo ketahuan dia narik
ongkos parkir akan dipecat oleh institusinya.
Menanggapi Peraturan
Pemerintah Daerah menurut aku itu adalah sarana untuk mengingatkan para petugas
parkir khususnya petugas berseragam biru untuk ga ngelanggar aturan. Selain itu
peraturan itu juga buat ngelindungi kita-kita yang udah bayar parkir
berlangganan di samsat. Aku sendiri masih kurang ngeh peraturan ini ditujukan
khusus buat karyawan dishub aja atau juga untuk para tukang parkir diluar
dishub.
Man teman, kita kita
beropini bukan untuk nyari siapa yang bener, siapa yang salah. Ga ada yang
bener maupun salah. Opini itu keluar dari sisi kritis kita, yang mana nantinya
bisa buat masukan bagi pihak-pihak terkait. Kalo misal ada peraturan atau
berita yang ga sesuai dengan pemikiran kita sebaiknya kita jangan makan mentah-mentah
berita itu. Sebagai orang yang pernah makan bangku sekolah sebaiknya kita cerna
dulu apa tujuan peraturan itu dibuat. Pemerintah bikin aturan tentunya
berdasarkan rekomendasi dan saran-saran yang diterima dari masyarakat.
Kalo kalian punya info
dan pengetahuan lebih dalam tentang topik ini. Bisa tulis opini kalian di kolom
komentar yah.. maafkan jika tulisannya receh wkwk
Komentar
Posting Komentar